24 March 2008

MENCURI PERHATIAN AUDIENCE

Desain yang tak berhasil menyapa permirsanya atau dengan kata lain tak berhasil menarik perhatian audience, bisa dikatakan sebagai desain yang kurang kumikatif. ini dapat dianologikan sebagai sales credit card yang berjualan disuatu mal, tapi tak seorang pun yang lewat mau menghiraukannnya, alias dicuekin. menurut saya, problem dicuekkin tersebut erat hubungannya dengan bejibun-nya orang yang berfrofesi sebagai sales credit card. nah, untuk bisa sukses tidak dicuekkin butuh inovasi. entah mencoba tampil lebih cantik, wangi dan ramah, atau bertindak secara kreatif lainnya, semisal berjualan lewat friendster atau online forum.
Suatu ketika, ada teman yang berjualan credit card sebuah bank terkemuka lewat online forum kaskus, dan mendapat feedback luar biasa meledak, sampai-sampai posting-nya menempati ranking satu di search engine google, mengalahkan official site bank tempatnya bekerja tersebut. kejadian ini sampai ke headquater bank tersebut di New Yoyk, hingga si sales kreatif tersebut ditegur karena melangkah terlalu jauh..well, setidaknya ia sudah membuat gempar seluruh perusahaan. resiko yang pantas ditanggung, karena tak mungkin berharap bisa jualan banyak jika hanya berdiri membagikan brosur dimal , sebagaimana yang dilakuakan ribuan teman-teman sejawatnya.
Kondisi yang sama terjadi dibidang marketing communication (didalamnya ada juga unsur penting desain grafis) yang kita geluti bersama ini. terlalu banyak selebaran, terlalu banyak iklan, dan terlalu banyak perusahaan yang berusaha menyampaikan pesan pada audience yang sama.konon kabar dari sebuah badan riset, konsumen rata-rata diboombardir dengan 6000 persen marketing. jika sudah begini, maka para kreatif pencipta pesan (desainer grafis, art director, copy writer, dll) berada dalam kondisi persaingan yang mirip dengan para sales credit card tadi.tantangannya, bagaimana kita bisa menciptakan suatu komunikasi yang menarik agar tidak dicuekkin dan berhasil menyapa dengan manis, yang pada akhirnya meninggalkan impresi yang baik dalam hati audience, diikuti kenaikkan performance client yang kita wakili (dalam banyak hal, ini berupa kenaikkan penjualan).
Banyka mediocore yang sekedar mengejar volume perkerjaan dengan margin super tipis. ini seumpama para sales yang asal berdiri di mal membagikan flyer....