15 June 2007

Inovasi dan Teknologi Produk Kriya Di Era Globalisasi

Inovasi dan Teknologi Produk Kriya Di Era Globalisasi
Arif Suharson S.Sn

Perkembangan Teknologi khususnya teknologi elektronika dan teknologi informasin pada era globalisasi ini telah berkembang sedemikian hebatnya, dan menghilangkan batas-batas jarak dan waktu yang ada. Perkembangan teknologi juga telah mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat, serta menimbulkan gagasan-gagasan baru pada masyarakat. Kejadian-kejadian dibenua lain dapat segera kita lihat di Indonesia termasuk perkembangan dunia industri, model, musik, bahkan produk-produk kerajinan dapat diakses dengan mudah selama fasilitas untuk itu tersedia.
Melihat kenyataan ini kita akan selalu tertinggal satu langkah jika hanya mengandalkan produk kriya yang kita unggulkan just stay and see. Tanpa adanya inovasi, produk yang kita angap unggul ini akan menjadi produk yang lama-kelamaan tidak mempunyai nilai. Ada pendapat bahwa kalau kita mempertahankan tradisi yang ada, kita tetap akan hidup. Semakin langka produk kita semakin mahal produknya, dalam syair lagu Iwan Fals, mengatakan mungkin akan jadi barang antik yang harganya selangit.
Pernyataan diatas masih banyak dianut perajin kita terutama di daerah pedesaan. Para perajin pada umumnya masih kesulitan untuk membuat produk yang sifatnya baru. Pada benak mereka hanya terpikir bagaimana mendapatkan uang dengan cepat dari pada membuat produk yang sifatnya baru dan belum tentu laku dijual. Perubahan yang ada dalam dunia industri produk harus kita sadari. Tetapi bukan langsung merombak dan meninggalkan ciri khas unggulan prduk tersebut. Dengan semakin mudahnya masyarakat menikmati budaya bangsa lain, maka proses akulturasi kebudayaan ini terjadi pada berbagai bentuk kesenian, termasuk kedalamnya ialah produk-produk kriya.
Teknolgi telah menjadi alat yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyebaran budaya dan berpengaruh terhadap berbagai system produksi seni kriya. Kita ambil contoh produksi seni batik, mulai dari proses pengerjaannya harus melalui tahapan-tahapan dari mendesain pola, mencanting, memberi warna, nembok, ngelorot dan seterusnya sampai menjadi batik tulis. Sekarang dengan perkembangan teknologi mesin semua langkah diatas dapat dikerjakan sekaligus dengan cetak/ printing. Demikian juga di keramik, proses pembuatan produk juga menggunakan cetak bahkan dalam kemajuan teknologi dalam proses produksi keramik yang lama menjadi cepat. Pengeringan dengan sinar matahari sudah diubah menggunakan mesin pengering tenaga listrik. Bahkan dalam industri besar sudah menggunakan mesin berjalan yang urutan produksinya cetak, pengeringan, pembakaran dan glasir dapat dilakukan sekaligus. Tentu masih banyak contoh lainnya disekitar lingkungan kita.
Kemajuan teknologi mesin untuk produksi massal telah mendorong kalangan industri menjangkau wilayah seni. Mesin tersebut dapat menunjukkan pengoperasian yang sempurna tetapi masih terbatas untuk mengambil alih bagian yang bersifat pengulangan dari suatu proses. Pada kenyataannya kerja mesin tidak dapat meniru dari kerja seni tangan manusia. Keunikkan dari produk hasil kerja tangan didasarkan pada keistimewaan dari tehknik pembuatan dan perlakuan produk yang khusus yang sering kita sebut dengan istilah Craftmanship. Tetapi dalam menciptakan produk kriya tidak semuanya dikerjakan oleh tangan-tangan yang terampil, sebagian lainnya sudah menggunakan alat bantu mesin untuk mengatasi masalah dalam pencapaian kuantitas dan kualitas produksi dengan tepat dengan tepat, cepat, dan efektif. Hubungan manusia dan mesin haruslah menjadi hubungan yang simbiotik. Pada prinsipnya bagaimana menyesuaikan diri terhadap perubahan mekanis teknologi yang cepat, bahwa kita harus memanfaatkan kedudukan mesin pada bagiannya sendiri, karena manusia tumbuh dan berkembang dengan mencari kebebasan akan kreatifitas.
Pengamatan yang telah dilakukan dalam seni kriya, khususnya dalam hasil produk kerajinan, ternyata penggunaan teknologi ini berkaitan erat dengan inovasi, kreatifitas, dan aplikasi teknologi itu terhadap proses produksi. Mengenai inovasi dan kreatifitas itu sendiri antara lain dikatakan sebagai gagasan atau praktek atau obyek yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau oleh pengadopsi lainnnya, yang saling berhubungan untuk memecahkan masalah dan untuk mencapai keberhasilan. Inovasi tersebut bisa meliputi perubahan-perubahan teknologi, pengetahuan, prilaku atau keputusan untuk menggunakannya dan juga proses-proses produksi baru. Adapun faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan inovasi adalah adanya kesadaran individu akan kekurangannnya, adanya kualitas ahli untuk meningkat diri, dan perangsang bagi aktifitas penciptaan dalam masyarakat.
Untuk menciptakan produk-produk kriya di era globalisasi ini, kita sebagai kriya harus kaya akan inovasi dan ide-ide desain yang kemudian digabungkan dengan hasil-hasil studi pasar observasi produk yang ada dimasyarakat, untuk dijadikan bahan masukan pada saat rancangan desain akan dimulai. Kreatifitas bukanlah suatu permunculan ataupun penciptaan ide-ide yang bebas dan lepas begitu saja, tetapi harus tetap dapat menyesuaikan dengan tradisi, lingkungan, dan pendapat masyarakat.
Munculnya inovasi baru biasanya diawali dengan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat. Atas dasar persoalan yantg timbul, kita sebagai Kriyawan yang berpendidikan atau mengerti masalah yang terjadi harus tanggap dan segera melakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang disertai dengan inovasi yang inovatif dalam rancangan desain baru yang ditujukan kepada masyarakat. Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya kecepatan dalam membaca situasi di era globalisasi, khususnya kebutuhan pengrajin produk-produk kriya yang sangat membutuhkan kekayaan akan ide inovatif serta imaginasi untuki menciptakan atau mengembangkan desain-desain produk baru. Teknologi semata-mata tidak harus dengan menggunakan mesin tetapi dengan membuat pengembangan dan desain baru sudah merupakan teknologi yang sesungguhnya.
Tugas pokok yang harus kita kerjakan sebagai kriyawan adalah segera menyesuaikan diri dalam dunia perubahan mekanis yang cepat dan dapat menjawab tantangan inovasi dan teknologi di era globalisasi, serta menberikan peranan nyata dalam memajukan Kriya di Indonesia.

No comments: