15 June 2007

Mengolah rasa

Ananta Oedan

Mengolah rasa kemudian dimaksimalkan diperuntukkan bagi siapa!!! Dalam satu pihak, detak dan denyut artistic yang sama dapat pula diekpresikan dan diketahui dalam banyak media. Kriya tidak lagi memiliki anak tunggal. Agenda wacana tersebut adalah jelas untuk kita semua untuk membentuk citra rasa yang amat tinggi. Dan kemudian dipersembahkan kepada penikmat “Dari kita untuk semua”. Paduan jaman yang sudah merupakan juga sebuah pigmen warna. Bahasa dan olah gerak kriya dipadu lewat medium pokok yang memang kompleks dan pokok dapat memberikan bentuk dan sifat subjektif kriya seni.
Pada kesimpulan saya pribadi………..
Bahwa pengelompokkan dan golongan adalah wacana yang dibuat hanya untuk konsumsi orang yang akan haus, akan eksistensi pribadi saja. Tuntutan pembebasan yang sekarang belum mendapat kesempatan yang luas…..jika hal tersebut dipangkas habis…..tentu memerlukan waktu yang sangat panjang. Rentang ini harus terus dipintal agar tidak putus. Posisi, kesamaaan dan alur “art” secara teori lampau tak ada batas, hanya membuat senang kemudian dipakai untuk konsumsi sendiri. Tetapi……sekarang jelas sudah berubah, individu kriya tetap harus kritis mengolahnya, agar tempat dan wadah kriya semakin penuh dengan warna. Berlomba untuk membuat yang baru (pinjam kata dari: Edo) agar tidak lagi menjadi terkikisnya kepercayaan diri. Sekali lagi………..kriya butuh Pembebasan. Dengan tidak mengesampingkan induk kriya itu sendiri. Agar tidak terdapat pula kesenjangan wacana kriya yang memang sering dipertanyakan khalayak umum. Untuk saya pribadi………..!!!!
Yang penting berkarya Bung………….!!! Dengan media apapun.

No comments: