14 June 2007

Reformasi Seni Kriya

Reformasi Seni Kriya
Noverdiansyah

Perbedaan Seni Kriya dan Kerajinan kecil sekali yang membedakannya, hal tersebut sudah mutlak karena Seni Kriya dan Kerajinan ada kaitanya secara langsung. Seni kriya mengutamakan inovasi bentuk dalam pembuatan produk atau benda fungsional (misalnya Asbak Rokok yang diberi bentuk beda dari asbak rokoknya lainnya), sedangkan kerajinan mengutamakan pengulangan bentuk dalam pembuatan produk atau benda fungsional (misalnya asbak rokok menampilkan bentuk yang sederhana yang tidak berubah sejak dahulu).
Dalam bahasa inggris kita sulit mencari dua kata yang secara popular mewakili dua istilah diatas. Dalam bahasa inggris hanya ada kata ctraf. Celakanya kata craft memiliki banyak arti yang mencakup baik ‘seni kriya’ maupun kerajian.’ Arti craft adalah pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan khusus, terutama ketrampialn tangan” (an occupation requiring special skill, expeciallymanual skill) ( Flexner and Hauck, 1987:469).
Dalam kajian seni rupa, Seni Kriya sering dibingkai dengan istilah craft maupun art. Dengan demikian tidak ada persoalan dengan penggunaaan istilah ‘ seni” pada kata “Kriya” istilah art sering secara sepihak diartikan sebagai seni “Seni Murni” oleh para Seniman Seni Lukis, Seni Patung, dan Seni Grafis. Ini adalah pencemaran istilah yang dilakukan sejak Renaisance. Sejak zaman Yunani dan Romawi istilah tecne (yunani) dan art/ars (romawi) mengacu pada segi ketrampilan. Pada zaman Renaisance istilah art digunakan untuk menyebut jenis seni rupa yang langka dan bernilai (mungkin karena kreativitasnya). Tetapi sejak terjadinya krisis seni modern (krisis seni murni) tahun 1970-an, istilah art (ars) menjadi lebih bebas digunakan untuk menamai seni apa saja (dalam konteks seni postmodern atau seni kontemporer). Dalam konteks tertentu, kita tidak hanya boleh menggunakan istilah ‘seni kriya’ tetapi juga ‘desain kriya., buku panduan pusat desain nasional bahkan menggunakan istilah yang lebih longgar lagi, yakni ‘desain kriya (dan juga desain kerajinan). Ini berarti bahwa kriya bisa disandingkan tidak hanya dengan istilah seni tetapi juga dengan istilah desain.
Kata Reformasi dalam Kamus Populer Ilmiah Indonesia adalah perubahan, perbaikan, pembentukan baru, pembaharuan, perombakan (bentuk); gerakan keagamaan pada abad ke-16 di Eropa yang bertujuan memperbaharui gereja Katolik Roma, sehingga berdirinya gereja Protestan. Kata Reformasi yang disini adalah perbaikan Seni kriya yang sudah dan dikembangkan lagi dengan keadaan kriya saat ini.
Teori utama yang melandasi reformasi Seni Kriya adalah “teori perubahan” (theory of change). Dalam menjelaskan perubahan ilmu sejarah seni rupa telah mendapatkan banyak pengaruh dari ilmu sejarah sosial. Benda-benda kebutuhan manusia umumnya tidak dipakai selamanya karena benda-benda itu lama-kelamaan akan rusak. Proses alami mendorong manusia untuk selalu membuat benda-benda diproduksi tidak hanya menggantikan benda-benda yang rusak tetapi juga untuk memperbanyak model dan persediaan, yakni dalam rangka memperoleh keuntungan finansial sebanyak mungkin (walker, 1989:88-89).
Ditinjau dari teori perubahan perbedaan seni kriya dan kerajinan sebetulnya tidak terlalu tampak jelas. Dalam kerajinan tradisional, perubahan terjadi secara langsung seperti dalam evolusi alam: sebuah artifak ditiru secara berulang-ulang oleh generasi kemudian, karena setiap peniruan tidak pernah sempurna, maka muncullah variasi-variasi yang lama-kelamaan semakin menyimpang dari bentuk dan hiasan aslinya. Perubahan yang terjadi bukanlah sesuatu yang disadari oleh para pembuatnya (ibid., 1989: 89). Sebaiknya, dalam seni kriya, perubahan yang terjadi adalah sesuatu yang disengaja. Kesengajaan dalam mengubah bentuk dan hiasan ini sebetulnya tidak hanya terjadi karena dalam seni kriya tetapi juga dalam desain, terutama desain produk industri. Dalam desain produk industri, perubahan tidak hanya dibolehkan tetapi juga dituntut. Meskipun begitu ada perbedaan antara seni kriya dan desain produk industri. Proses perancangan seni kriya tidak serumit dan sesistematis desain produk industri. Secara umum sering dikatakan bahwa perubahan dalam seni kriya terjadi kareana ada tuntutan kreativitas. Tetapi dalam kenyataan kreativitas seni kriya sulit diwujudkan karena pengulangan bentuk sulit dihindari. Itulah sebabnya pengertian seni kriya dan kerajinan seringkali sulit dibedakan sehingga masalah tersebut terjadi sampai sekarang.

No comments: